6 + 1 Aturan dalam Bekerja: Suatu Etika Bisnis dalam Bekerja


Eliza menuturkan bahwa kita hidup di dunia dimana manusia dan bisnis prihatin tentang brand awareness ‘kesadaran merek’/’pencitraan diri’. Individu ingin menonjol dan disukai dan diterima baik oleh rekan bisnis secara sosial dan profesional. Namun, sulitnya memiliki kesadaran beretika dalam bekerja membuat seseorang mudah untuk ditinggalkan oleh rekan bisnis atau mitra kerja. Berikut etika bisnis yang menjadi permasalahan sekarang:

  1. Send thank you note ‘Ucapkanlah terima kasih’. Jika Anda sedang menghadapi job interview atau berkunjung ke tempat konsumen atau mitra bisnis dan khususnya ketika Anda telah menandatangai kontrak kerja maka ucapkanlah terima kasih maka hal ini menjadi kebaikan bagi diri Anda dan merefleksikan etika bekerja di perusahaan Anda nantinya.
  2. Know the name ‘Mengenal nama rekan kerja atau bisnis’. Kenalilah nama bos Anda dan jangan sekali-kali melupakan nama tukang pembersih sampah di kantor Anda.
  3. Observer the elevator rule ‘Amati aturan lift’. Ketika bertemu dengan klien atau mitra bisnis potensial di luar lokasi, tidak membahas kesan-kesan Anda tentang hasil pertemuan dengan rekan-rekan Anda sampai lift telah sampai di lantai bawah dan Anda berjalan keluar dari gedung pertemuan.
  4. Focus on the Face, Not the Screen‘Fokuslah pada wajah dan bukan pada layar’. Sulit untuk tidak terganggu hari ini. Kami memiliki sejumlah besar perangkat elektronik yang membuat kita tetap terjaga; email dan panggilan telepon datang setiap kali, dan kita semua berpikir kita harus multitask merasa efisien dan produktif.Tapi itu tidak benar. Ketika Anda berada dalam rapat atau mendengarkan seseorang berbicara, matikan telepon. Jangan periksa email Anda. Perhatikan dan hadir. Ketika saya bekerja di berita, semua orang melekat pada BlackBerry, terus-menerus memeriksa masuknya alert. Tapi produser eksekutif saya jarang menggunakan handphone-nya dan untuk alasan panggilan mendadak,  ia berdiri keluar dan kembali hadir dalam meeting  dan kami tidak pernah merasa terganggu dalam pertemuan editorial atau diskusi dengan staf. Dan itu tidak membuatnya  kurang sukses.

5.      Don’t Judge ‘Jangan menghukumi’. Kita semua memiliki sifat buruk-dan kita semua memiliki ruang untuk perbaikan. Salah satu bagian paling penting dari etika zaman modern adalah tidak mengkritik orang lain.
Anda mungkin tidak setuju dengan bagaimana orang lain menangani situasi tertentu, tetapi beranjaklah ke atas dan mengakui bahwa setiap orang berusaha yang terbaik. Ini bukan tugas Anda untuk menilai orang lain berdasarkan apa yang Anda rasa tepat. Anda hanya bertanggung jawab untuk diri sendiri. Namun, mengingatkan fungsi dan tanggung jawab kepada rekan adalah bagian dari sosialisasi Anda. ( Eliza Browning. ‘Business Etiquette: 5-Rules-That Matter Now’. .Http://business.time.com. Di akses tanggal 25 April 2012)

6.      Do not cut off talks ‘Jangan memutus pembicaraan’. Setiap manusia menghendaki ide dan gagasannya diterima maka jangalah memutus pembicaraan orang lain sehingga maksud dan tujuan telah sampai pada diri Kita.
7.       Embarrassed to ask ‘Malu bertanya’. Untuk meminimalisir misscommunication ‘salah paham’ maka pekerja selayaknya dapat mempertanyakan suatu sikap maupun saran untuk tujuan yang lebih baik bagi individu pekerja dan perusahaan.

Eliza Browning adalah wakil presiden Crane Digital, di mana ia mengawasi bisnis online perusahaan dan strategi digital. Sebelum bergabung dengan Crane & Co, Eliza bekerja di media digital untuk organisasi berita termasuk CNN, ABC News dan AP.

About atrageutanyo3

kata orang diri saya pendiam

Posted on Mei 19, 2012, in Uncategorized. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan komentar